isuglobal
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
isuglobal

isu-isu kontemporer di indonesia dan di dunia


You are not connected. Please login or register

Ancaman Limbah Plastik

Go down  Message [Halaman 1 dari 1]

1Ancaman Limbah Plastik Empty Ancaman Limbah Plastik Thu Oct 20, 2016 3:46 pm

Admin

Admin
Admin

Bahaya, Sampah Plastik Menyebar Hingga Kutub


Liputan6.com, Nairobi Apakah Anda masih selalu meminta kantong-kantong plastik ketika berbelanja? Seandainya kita tidak langsung membuang kantong-kantong plastik belanjaan kita, pernahkah kita hitung seberapa banyak yang telah kita pakai selama ini? Kenyataannya, plastik telah begitu menyebar ke seluruh muka bumi, bahkan hingga ke kawasan beku di kutub-kutub Bumi.
Disadur dari EcoWatch (24 Juni 2014), ternyata ancaman penyebaran sampah plastik ke kehidupan laut semakin mengkhawatirkan sebagaimana adanya yang menyebutkan kerugian finansial ekosistem kelautan akibat sampah di angka US$13 miliar setiap tahunnya, demikian menurut dua laporan yang diterbitkan pada pembukaan Sidang Lingkungan PBB.
Edisi ke-11 Buku Tahunan Program Lingkungan Hidup PBB (UN Environment Programme/UNEP) membahas setidaknya sepuluh masalah yang pernah ditandai dalam laporan sebelumnya selama sepuluh tahun terakhir ini, termasuk masalah sampah plastik di lautan.
Buku Tahunan UNEP memberikan pembaruan laporan untuk setiap masalah yang ditandai itu dan memaparkan pilihan-pilihan tindakan yang ada.
Masalah lain yang menjadi perhatian adalah dampak lingkungan hidup karena kandungan nitrogen dan kultur kelautan yang berlebihan, pencemaran maut dan pengetahuan warga.
Valuing Plastic, sebuah laporan yang didukung UNEP dan disusun oleh Plastic Disclosure Project (PDP) dan Trucost, menuliskan kasus bisnis mengenai pengelolaan dan pemaparan penggunaan plastik di industri barang kelontong.
Ketahuanlah bahwa biaya modal alamiah keseluruhan penggunaan plastik barang kelontong setiap tahun adalah sebesar US$75 miliar—yaitu dampak dari masalah-masalah lain, misalnya pencemaran lingkungan kelautan atau pencemaran udara akibat pembakaran plastik.
Laporan itu menyebutkan bahwa lebih dari 30% biaya modal alamiah pada plastik dikarenakan emisi gas buang rumah kaca (GHG) dari pengambilan dan proses terhadap bahan mentahnya.
Namun demikian, disebutkan juga bahwa pencemaran kelautan merupakan biaya hilir terbesar, dan sepertinya angka US$13 miliar tadi merupakan perkiraan yang terlalu rendah.
"Plastik telah memainkan peranan penting dalam kehidupan modern, tapi dampak lingkungan terkait dengan cara kita memakainya tidak dapat diabaikan," kata Achim Steiner, wakil sekretaris jenderal untuk direktur eksekutif UNEP.
"Laporan-laporan ini menunjukkan bahwa pengurangan, daur ulang, dan perancangan ulang terhadap produk-produk yang menggunakan plastik bisa mendatangkan sejumlah manfaat ekonomi hijau—mulai dari pengurangan kerugian ekonomi hingga ke ekosistem kelautan dan industri wisata dan perikanan yang penting bagi negara-negara berkembang, supaya menambah tabungan dan kesempatan inovasi di perusahaan-perusahaan sekaligus menurunkan risiko reputasinya."
"Perekonomian kita masih sangat bergantung kepada bahan bakar fosil, dengan biaya lingkungan hidup, biaya ekonomi dan biaya kesehatan yang tersembunyi," imbuh Steiner.
Ia melanjutkan, "Contohnya, di kawasan kutub, para ilmuwan baru-baru ini menemukan potongan-potongan kecil plastik yang terjebak di lautan es. Partikel yang terbawa arus lautan demikian jauhnya ini pada akhirnya menjadi bahan kimia dalam pangan kita.”
“Tindakan yang penting dalam hal ini adalah pencegahan sampah plastik supaya tidak memasuki lingkungan hidup kita dari awalnya, yang artinya mengarah kepada sasaran yang jelas: kurangi, pakai lagi, daur ulang (reduce, reuse, recycle)."
Sejumlah besar sampah plastik yang tidak terukur beratnya memasuki samudera melalui pembuangan sampah, lahan buangan yang dikelola secara salah kaprah, kegiatan wisata dan perikanan.
Sebagian dari bahan ini mengendap ke dasar lautan, sedangkan sebagian lagi terhanyut dan bisa berkelana hingga jarak yang sangat jauh bersama arus pencemaran di sepanjang garis pantai dan menumpuk di pusaran besar di tengah laut.
Telah banyak laporan yang dapat diandalkan tentang kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh sampah plastik: angka kematian dan penyakit ketika mahluk laut (misalnya, kura-kura) menelan plastik, terjeratnya hewan lumba-lumba dan paus dan kerusakan parah pada habitat (misalnya pada terumbu karang).

Muncul juga kekhawatiran akan adanya pencemaran kimiawi, penyebaran spesies yang menempel pada sobekan plastik dan kerusakan ekonomi pada industri wisata dan perikanan di banyak negara, misalnya karena rusaknya peralatan perikanan dan pencemaran pantai-pantai.

affraid affraid affraid

netizen..silahkan dikritisi dan memberi sumbangan pikiran untuk solusinya yahhh Very Happy Very Happy

https://isuglobal.forumid.net

Kembali Ke Atas  Message [Halaman 1 dari 1]

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik